Selasa, 19 Oktober 2010

Tujuh Kepsek Tak Indahkan Panggilan Jaksa

PARIGI- Tujuh Kepala Sekolah Dasar (SD) tak mengindahkan panggilan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Parigi untuk dimintai keterangannya seputar proyek rehab yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Tahun 2009.
Ketujuh Kepsek tersebut adalah Kepala SDN Amalalang, Kepala SDN Silampayang, Kepala SDK TSM Posona, Kepala SDK Peningka, Kepala SD Inpres Despot Posona, Kepala SD Alkhairaat Donggulu dan Kepala SD Alkhairaat Kasimbar Selatan.
Padahal ketujuh Kepsek yang berasal dari wilayah Kecamatan Kasimbar  ini telah disurati oleh pihak Kejaksaan sejak Selasa (31/8) lalu untuk dapat memenuhi panggilan itu ke Kantor Kejari Parigi, Kamis (2/9).
Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Parigi, Samsul Bahri, kepada wartawan mengaku tidak tahu apa asalan ketujuh Kepsek tersebut enggan memenuhi panggilan itu. Padahal surat panggilan tersebut kata Samsul, telah sampai ke tangan para Kepsek yang dipanggil.
Menurut Samsul, pihaknya akan kembali mencoba melayangkan surat panggilan kedua kepada para Kepsek tersebut.
“Belum ada upaya paksa dalam panggilan ini karena kami masih pada tahap penyelidikan,” katanya.
Namun demikian kata Samsul, status kasus ini akan ditingkatkan ke tahap penyidikan meski para Kepsek yang dipanggil tetap mangkir dari panggilan.
Jika pada tahap penyidikan para Kepsek itu tenryata tetap mangkir setelah tiga kali dipanggil, maka pihaknya baru akan dijemput paksa.
Pihak Kejari  Parigi mulai melakukan penyelidikan terhadap dugaan korupsi proyek rehabilitasi SD yang dibiayai DAK Pendidikan Tahun 2009 ini setelah mendapat persetujuan dari Kejati Sulteng.
Menurut Samsul, setelah Kepsek, maka pihak lain yang akan menyusul dipanggil adalah Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Parimo, I Nyoman Sriadijaya,  PPTK, 10 orang konsultan DAK yang ditunjuk dan para mitra pembangunan sekolah.
Samsul membeberkan, pihaknya telah menemukan adanya indikasi tidakberes pada pelaksanaan  proyek rehab SD Tahun 2009 yang diduga telah merugikan negara. Sayangnya Samsul masih enggan menyebutkan indikasi tersebut.(wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar